[Review Gw] "Whiplash" when drumming not only his dream anymore

©Flickr photo's credit

Awalnya aku penasaran banget sama film ini begitu liat teasernya pas mau nonton The Kingsman. Film ini cukup menarik perhatian, kebetulan banget aku punya temen anak etno musikologi ISI Surakarta. Whiplash ngingetin aku sama seorang temen namanya Bang Pandu, dia juga jago banget nge-drum klasik kayak gitu, cuma aku belum pernah lihat dia main secara langsung.


Dan begitu mencermati film Whiplash, aku lagi ngeh cara nge-drumnya beda banget. Cara pegang stick drumnya pun beda. Iya secara aku bukan anak seni musik, jadi ini hal baru buat aku. Sticknya pun ada banyak jenis sama ukuran. Ufufff, lumayan ribet.

Oke langsung ke sinopsis aja,

Well well well
Whiplash memiliki alur yang sangat simpel, yaitu konflik tentang seorang murid dan guru. Andrew Neyman (Miles Teller) yang berusaha membuat kagum instrukturnya yang kejam, Terence Fletcher (J.K Simmons) dan mempertahankan posisi menjadi drummer utama disebuah kompetisi resital jazz yang sangat bergengsi.
Ini bukan hanya tentang mimpi atau kompetisi jazz yang ingin dicapai, namun juga sebuah obsesi dan pengakuan untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik.
Dengan cara mengajar Fletcher yang kejam menekan semua musisinya untuk memberikan yang terbaik tidak lantas membuat Neyman menyerah. Memang ada saat Neyman untuk jatuh dan merasa rendah diri namun hal itu juga secara tidak langsung menjadi pemacunya untuk bertahan dan mencoba berdiri untuk diakui.
Neyman berusaha keras dan berlatih tiap siang-malam with a bloody accident, dramatically. Yap, hingga tangannya berdarah-darah. Tidak cukup itu pengorbanan yang dia lakukan, dia juga memutuskan hubungan dengan pacarnya, Nicole (Michelle Benoist) hanya untuk fokus dalam bermain drum.

Nicole talked to Neyman
yes, that bloody drum



Tapi keberuntungan tidak selalu berpihak pada kita bukan ?


Disaat Neyman akan menghadapi sebuah kompetisi jazz besar, bus yang ditumpanginya mengalami masalah. Tidak ada taksi dan kereta, dia harus menyewa sebuah mobil agar sampai tepat waktu. Yah, masalah rupanya tidak hanya berhenti disitu. Stick drumnya tertinggal dan dia harus kembali untuk mengambilnya sebelum kompetisi dimulai. Sang produser, Damian Chazelle memang pandai sekali memainkan emosi penonton, pada saat Neyman akan kembali ke kompetisi setelah mengambil stick yang tertinggal, mobil Neyman dihantam oleh truck yang melintas disebelah kanannya. Dengan kondisi yang parah pada bagian pergelangan tangan, dan darah yang merembes dari kepala serta menodai jas-nya, Neyman mencoba berlari kearah gedung kompetisi yang berada tidak jauh dari tempatnya saat ini.
  
Fletcher tidak menerima segala alasan kenapa Neyman terlambat pada kompetisi sepenting ini, dia memerintahkannya untuk berhenti dan turun dari panggung. Neyman marah, betapa banyak pengorbanannya hanya untuk dapat sampai, marah kenapa pergelangannya tangannya patah, dan terlebih kini posisinya hilang.
Neyman tidak dapat berpikir secara jernih dan menyerang Fletcher diatas panggung yang menyebabkan dirinya dikeluarkan dari sekolah.


Yahhhhh,
Tentu saja ayah Neyman juga tidak terima atas perlakuan Fetcher terhadap anaknya, dia pun lantas melaporkan hal ini. Dengan jaminan identitas aslinya tidak diketahui, Neyman menceritakan semua perlakuan kejam, brutal, menindas, menekan dari Fletcher sehingga menimbulkan gangguan psikologis pada murid-muridnya. As you guess, Fletcher dikeluarkan dari sekolah karena kasus ini.

©Flickr photo's credit



© Flickr photo's credit

Yang mengagetkan, secara tidak sengaja Neyman menemukan Fletcher bermain piano disebuah bar jazz setelah 1 tahun berlalu dan Fletcher memasang muka amat sangat ramah.
Aku nggak nyangka Fletcher bakal sangat selicik itu, dia mengundang Neyman untuk kembali dalam sebuah kompetisi besar karena disana juri besar akan datang dan merkrut pemain besar.
Drum memang passionnya dari awal, Neyman-pun meng”iya”kan. Namun, ketika mereka berada pada kompitisi, Fletcher memainkan musik berbeda dengan apa yang dia katakan kepada Neyman. Bukan Fletcher namanya kalo nggak tau siapa yang melapor. Yes, mungkin seperti pepatah bilang “I die, You die !!”
Yah, did you still remember ? Jika Neyman latian keras sebelumnya, siang dan malam. Dia hapal semua sheet nada yang pernah dia mainkan dulu. Dan memberikan improfisasi yang mencengangkan. Bahkan Fletcherpun tercengang, kagum. Malam itu menjadi malam solo untuk Neyman.

I can’t hardly breathe pas nonton film ini. Awal dan akhir yang mencengangkan. Really !! di ending pun kita tidak akan disuguhi alur pemecahan dan ending yang terdapat di film pada umumnya. Kita hanya akan melihat sebuah puncak konflik dan cut ! It’s an ending.
Ending mengambang seperti ini *which is good point* akan membawa imajinasi kita untuk berandai-andai, inikah cerita happy ending untuk tokoh utama, Neyman atau malah sebaliknya.

Tidak heran jika film ini termasuk dalam salah satu kategori film jenius dan inspiratif dan mendapat penghargaan Sundance Film Festival 2014

Yah, sepanjang melihat film berdurasi 106 menit ini, aku pastikan kalian akan terpaku, terfokus dan terhipnotis untuk melihat film ini saja. Rasanya sayang banget harus noleh atau hanya sekedar mengambil popcorn ditangan. Agak spaneng memang, cuma atmosfir yang diciptakan dalam film ini sungguh brilian dan termasuk dalam "must-watched list".

wwwoooopppssss,
by the way,
aku udah nyari beberapa info tentang musik apa aja yang dimainkan oleh Neyman.
  • Caravan
  • Whiplash



There are no two words in the English language more harmful than GOOD JOB - whiplash



B-Rabbit

Comments